Presiden Jokowi Geram di KTT OKI, Sebut Rumah Sakit Indonesia Jadi Target Serangan Israel

Presiden Jokowi menyentil para pemimpin dunia yang hingga saat ini belum mampu menghentikan sikap arogan Israel yang terus menggempur pemukiman rakyat Palestina.

Indonesia menilai bahwa Israel selama ini terus berlindung di balik narasi membela diri atau ‘self defence’ untuk membunuh rakyat sipil.

“Satu bulan telah terjadi kekejaman ini dan dunia seolah-olah tidak berdaya, lebih dari 7,9 penduduk dunia dan lebih dari 190 pimpinan negara, tetapi sampai saat ini tak satu pun yang mampu menghentikan kekejaman ini. OKI harus bersatu dan berada di depan dalam menyelesaikan masalah ini. Gencatan senjata harus dapat segera dilakukan, tanpa gencatan senjata situasi tidak akan membaik dan Israel telah menggunakan narasi ‘self defence’ dan terus melakukan pembunuhan rakyat sipil,” tegas Presiden Indonesia ini.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mendorong OKI untuk mendesak pertanggung jawaban atas kekejaman kemanusiaan yang dilakukan Israel dengan membuak akses bagi organisasi Dewan HAM PBB menjalankan mandatnya.

Jokowi juga mendorong penyelesaian konflik melalui meja perundingan yang dilakukan dengan adil dan setara baik kepada Plestina maupun pihak Israel.

“OKI harus menggunakan semua lini untuk menuntut pertanggung jawaban Israel terhadap kekejaman kemanusiaan yang telah dilakukan, misalnya mendesak diberikannya akses kepada Independent Internasional Commission of Inquiry on the Occupied Palestinian Territory yang dibentuk Dewan HAM PBB untuk menyelesaikan mandatnya. Dan terus mendukung proses advisory opinion di mahkamah internasional,” ujar Jokowi.

“OKI harus mendesak agar perundingan damai dimulai kembali segera demi terwujudnya two state solution dan menolak paham one state solution karena pasti Palestina yang dikorbankan. Dan jika memang mekanisme kwartet tidak bisa diandalkan maka OKI harus mendorong negosiasi damai dalam format baru dan Indonesia siap berkontribusi dalam negosiasi damai tersebut,” pungkasnya.(mar8/jpnn)