Presiden Jokowi Serahkan Urusan Gugatan Batas Usia Capres dan Cawapres kepada Yudikatif: Saya Tidak Intervensi

sumut.jpnn.com, SUKABUMI - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi menanggapi terkait gugatan uji materi yang dilakukan beberapa pihak di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas minimal usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Jokowi menekankan bahwa gugatan batas usia tersebut merupakan ranahnya yudikatif.

"Saya tidak mengintervensi, itu urusan yudikatif," kata Presiden Jokowi di Pasar Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (4/8).

Diketahui saat ini sedang berproses tiga perkara di Mahkamah Konstitusi yang mempersoalkan batas usia minimum calon presiden dan calon wakil presiden sebagaimana di atur dalam Undang-Undang Pemilu pada Pasal 169 huruf q.

Gugatan uji materi tersebut ramai dikaitkan dengan dukungan terhadap Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, yang tak lain adalah putra Presiden Jokowi. Dukungan kepada Gibran sebagai cawapres mulai naik dalam sejulah hasil survei, tetapi secara usia belum memenuhi syarat sesuai aturan.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi meminta awak media tidak berandai-andai terkait gugatan tersebut.

"Jangan menduga-duga. Jangan berandai-andai," jawab Presiden Jokowi.

Tiga gugatan uji materi yang sedang ditangani MK yaitu pertama perkara Nomor 29/PUU-XXI/2023 diajukan oleh kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek Prayudi. PSI meminta batas usia minimum capres-cawapres diturunkan dari 40 tahun menjadi 35 tahun.