Dituding Menjegal Koalisi Pendukung Anies Baswedan, Begini Penjelasan Sandiaga Uno
sumut.jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) yang juga pengusaha muslim Indonesia Sandiaga Salahudin Uno menepis isu yang menyebut dirinya menghasut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meninggalkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), yang telah mengusung bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Sandiaga mengaku hanya menawarkan gagasan kepada PKS perihal harapan masyarakat yang menginginkan keberlanjutan.
"Enggak sama sekali. Saya bilang kalau koalisi perubahan sudah sepakat dengan capres-cawapres dan semua pembagian-nya ke depan, dengan juga kekuatan dari dukungan, saya ikhlas," kata Sandiaga di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/6).
Dia mengatakan untuk menyambut harapan keberlanjutan tersebut maka diperlukan percepatan pembangunan.
"Tapi bagaimana caranya PKS bisa ikut bagian dari pada poros percepatan ini. Nah, ini tentunya akan kita bicara bagaimana membangun bangsa bersama," ujarnya.
Kendati demikian, Sandiaga mengatakan menghargai keputusan PKS yang bila akhirnya memutuskan tetap dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Saya ikhlas, menurut saya itu yang terbaik buat bangsa ini, tapi kalau beliau dari teman-teman PKS ini bisa mempertimbangkan apa yang saya tawarkan karena saya didukung data. Data ini menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Indonesia menginginkan keberlanjutan," ungkapnya.
Sandiaga Uno juga enggan bila tawaran gagasannya ke PKS itu disebut sebagai bentuk penjegalan bagi KPP dalam kontestasi Pilpres 2024.
Sandiaga Uno membantah jika disebut menghasut Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meninggalkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News