PDIP Gelar Wayangan Pengingat Kesetiaan Pada Pancasila dan Konstitusi, Singgung Big Data Luhut Binsar

Minggu, 20 Maret 2022 – 12:52 WIB
PDIP Gelar Wayangan Pengingat Kesetiaan Pada Pancasila dan Konstitusi, Singgung Big Data Luhut Binsar  - JPNN.com Sumut
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghadiri pentas wayang dengan lakon “Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu” di Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (19/3) malam. DPP PDIP

sumut.jpnn.com, JAKARTA - Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan (BKNP PDIP) dan Paguyuban Wayang Orang menggelar pentas wayang sebagai refleksi wacana penundaan pemilu yang sedang bergulir ditengah masyarakat.

Pementasan wayang itu mengambil lakon “Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu”. Lakon tersebut ditujukan sebagai pengingat kader dan para elite politik untuk setia pada ideologi Pancasila dan konstitusi.

Seperti diketahui, ada sejumlah elite negara yang menyuarakan pentingnya penundaan pemilu. Misalnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan yang mengeklaim sebuah data yang menunjukkan 110 juta akun media sosial masyarakat Indonesia ingin menunda pemilu.

Wacana penundaan pemilu juga disuarakan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, diikuti oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.

“Skala prioritas saat ini adalah bergotong royong membantu rakyat terutama recovery ekonomi akibat pandemi. Wacana penundaan Pemilu menciptakan persoalan ketata negaraan yang tidak perlu,” ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (19/3) malam.

Hasto menceritakan lakon ini menampilkan tokoh Begawan Wisrawa, sosok teruji dan memiliki daya spiritualitas yang begitu tinggi, begitu bijak, dan mampu menjadi pengayom. Namun dalam seluruh keistimewaannya itu, Begawan Wisrawa tetaplah manusia biasa, yang seringkali tidak berdaya oleh bujuk rayu kekuasaan.

“Sastra Jendra menjadi bingkai modal untuk tidak menyalahgunakan kekuasaan,” jelas Hasto.

Menurut politikus PDIP itu, Sastra Jendra dikenal dengan kerendahan hati, penuh kepasrahan, dan dengan kematangan akal budi.

Pementasan wayang itu mengambil lakon “Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu”. Lakon tersebut ditujukan sebagai pengingat kader dan para elite politik unt
Facebook JPNN.com Sumut Twitter JPNN.com Sumut Pinterest JPNN.com Sumut Linkedin JPNN.com Sumut Flipboard JPNN.com Sumut Line JPNN.com Sumut JPNN.com Sumut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia