Misi Suci Presiden Jokowi Menarik Rusia-Ukraina ke Meja Perundingan Damai

15 Maret lalu, Dana Moneter Internasional (IMF) mengungkapkan bahwa harga energi dan pangan melonjak drastis begitu Rusia menginvasi Ukraina.
Meskipun kenaikan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti pandemi Covid-19, namun perang di Ukraina membuat mereka yang menggantungkan ekonominya kepada perdagangan, pariwisata, dan eksposur keuangan, menjadi semakin tertekan dan kemudian digulung krisis.
Bagi negara-negara yang menggantungkan diri kepada impor minyak, perang itu membuat mereka mengalami defisit fiskal dan perdagangan yang semakin menganga.
Tidak itu saja, inflasi juga menjadi semakin tinggi kendati sejumlah eksportir di Timur Tengah dan Afrika diuntungkan oleh lonjakan harga pangan dan energi.
Namun di sebagian besar kawasan, kenaikan drastis harga pangan dan bahan bakar telah memicu instabilitas dan kerusuhan.
Negara-negara di Afrika Sub-Sahara, Amerika Latin, Kaukasus dan Asia Selatan, menghadapi situasi seperti ini, bahkan Sri Lanka dan Pakistan sudah dibelit krisis ekonomi yang demikian hebat.
Perang di Ukraina juga membuat banyak negara di Afrika dan Timur Tengah menjadi semakin rawan pangan.
Sedangkan untuk jangka panjang, menurut analisis IMF perang di Ukriana akan merusak tatanan ekonomi dan geopolitik global secaraa fundamental.
Presiden RI Joko Widodo akan menemui dua kepala negara yang saat ini sedang bertikai yakni Rusia dan Ukraina. Kedatangan Jokowi dalam misi suci untuk perdamaian
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News