Misi Suci Presiden Jokowi Menarik Rusia-Ukraina ke Meja Perundingan Damai

Rabu, 29 Juni 2022 – 20:35 WIB
Misi Suci Presiden Jokowi Menarik Rusia-Ukraina ke Meja Perundingan Damai - JPNN.com Sumut
Presiden Joko Widodo saat menunggu Kanselir Jerman Olaf Scholz ketika keduanya bertemu di sela KTT G7 di Castle Elmau dekat Garmisch-Partenkirchen, Jerman, 27 Juni 2022. Markus Schreiber/Pool via REUTERS

sumut.jpnn.com, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sejak hari ini, Rabu (29/6) sampai esok Kamis akan mengunjungi Ukraina dan Rusia untuk bertemu masing-masing pemimpin negara itu.

Kedatangan Jokowi itu dalam misi suci mengajak kedua pemimpin negara tersebut untuk mengakhiri perang dan kembali ke meja perundingan. Ini adalah lawatan simultan Presiden Jokowi setelah mengunjungi Jerman dalam rangka menghadiri KTT kelompok tujuh negara industri maju atau G7.

Sebelum bertolak ke Jerman pada Minggu 26 Juni, Jokowi menyatakan kehadirannya dalam KTT G7 karena Indonesia negara mitra untuk G7 dan kapasitas Indonesia sebagai Ketua G20.

Pertemuan tertinggi ketujuh negara atau G7 sudah selesai dan telah menghasilkan komunike yang salah satunya tekad membuat Rusia menanggung dampak ekonomi dan politik akibat aksinya di Ukraina.

Dibacakan oleh Kanselir Jerman Olaf Scholz, komunike G7 menegaskan blok ini bersatu tak bisa diceraikan dan menyatakan "akan terus mendukung Ukraina dengan memberikan dukungan keuangan, kemanusiaan, militer, dan diplomatik yang dibutuhkan dalam upaya berani negara ini dalam mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayahnya."

KTT G7 biasanya membahas krisis iklim, ketahanan pangan, utang dan pandemi, namun kali ini semua itu tak lagi menjadi prioritas.

Meski begitu,dalam komunike setebal 28 halaman, G7 memasang target netralitas iklim sampai 2050 dan komitmen bantuan 4,5 miliar dolar AS untuk Program Pangan Dunia (WFP) demi ketahanan pangan global.

Sebagian besar yang disampaikan G7 adalah juga subjek-subjek yang menjadi keprihatinan Indonesia, khususnya perang di Ukraina yang disebut Rusia "operasi militer khusus" walau faktanya adalah operasi ekstra-teritorial yang lebih tepat disebut agresi.

Presiden RI Joko Widodo akan menemui dua kepala negara yang saat ini sedang bertikai yakni Rusia dan Ukraina. Kedatangan Jokowi dalam misi suci untuk perdamaian
Facebook JPNN.com Sumut Twitter JPNN.com Sumut Pinterest JPNN.com Sumut Linkedin JPNN.com Sumut Flipboard JPNN.com Sumut Line JPNN.com Sumut JPNN.com Sumut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News