Polresta Denpasar Sebut Orangtua Mahasiswa Asal Medan yang Tewas di Kamar Kos Tolak Autopsi
Namun, lanjut Sukadi, setelah jasad mahasiswa yang menempuh pendidikan di Bali ini tiba di Kota Medan, orangtua korban mencabut surat pernyataannya.
"Saat jenazah korban sampai di Medan, orang tua korban mencabut surat pernyataan penolakan autopsi jenazah korban yang sebelumnya dibuat dan meminta dilakukan autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan," jelas Sukadi.
Sukadi mengatakan saat ini penyidik Satreskrim Polresta Denpasar dan Polsek Kuta Selatan sedang melakukan penyelidikan terkait kematian ASN di kamar kos di Nusa Dua, Benoa, Kuta Selatan, Badung.
Menurut keterangan dari Kasat Reskrim Polresta Denpasar Komisaris Polisi Losa Lusiano Araujo, jasad korban telah dilakukan pemeriksaan autopsi oleh tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Medan serta dilakukan pemeriksaan tambahan berupa pemeriksaan toksikologi dan patologi.
"Saat ini kami masih berkoordinasi dengan tim dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Medan dan menunggu hasil autopsi," ujar Sukadi.
Tewas di kamar kos
AKP Ketut menerangkan kasus kematian ASN, seorang mahasiswa asal Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut), ini pertama kali diketahui oleh pemilik kos bernama Nyoman Risup Artana (43), yang melihat kamar korban dipenuhi dengan lalat.
Pemilik kos yang curiga, lalu berupaya mengetuk pintu kamar kos korban, tetapi tidak ada respons. Saksi langsung melaporkan ke Polsek Kuta Selatan setelah melihat darah keluar dari pintu kos.
Polresta Denpasar ungkap proses penyelidikan kasus kematian mahasiswa asal Medan yang ditemukan tewas di kamar kos di Bali
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News