Polda Sumut Hentikan Kasus Dugaan Pencabulan Siswi SD Oleh Oknum Kepsek di Medan
"Menurut keterangan anak saya seperti dipukul balok sakitnya (saat dijambak,red)," ungkapnya.
Dalam kondisi setengah sadar, I mengaku anaknya diancam oleh petugas tata usaha tersebut, agar tidak melaporkan kejadian itu kepada siapapun.
Jika tidak, dia mengancam akan tetap melakukan perbuatan tak pantas itu meski korban telah pindah sekolah.
"Kalau kamu kasih tau ke mami, meskipun kamu pindah kami akan buat seperti ini (pemerkosaan,red), akan kami suruh orang lain buat seperti ini," ujar I menirukan perkataan petugas tata usaha itu.
Kejadian kedua ini pun juga tidak diberitahu oleh pihak sekolah kepadanya. Akhirnya, perbuatan para pelaku itu baru ketahuan saat ibu korban melihat anaknya agak kesulitan untuk beraktivitas.
Saat itu, korban mengaku mengalami sakit pada bagian kemaluannya.
"Setelah itu, besoknya tak saya sekolahkan lagi anak saya. Saya bawa anak saya ke rumah, saya siapin makannya, saya tinggalkan anak saya di rumah, saya pergi ke kantor," ujarnya.(mcr22/jpnn)
Polda Sumatera Utara (Sumut) menghentikan kasus seorang anak SD berinisial N,10, yang diduga menjadi korban pemerkosaan secara bergilir.
Redaktur : Muhlis
Reporter : Finta Rahyuni
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News