Pihak Sekolah Menuding Dugaan Pencabulan Bocah 10 Tahun di Medan Hanya Cerita Bohong
sumut.jpnn.com, MEDAN - Pihak sekolah menduga cerita tentang dugaaan pencabulan terjadi terhadap seorang bocah berumur 10 tahun yang dilakukan oknum kepala sekolah hingga tukang sapu, merupakan karangan ibu sang anak.
Dalam kasus ini, anak dari I disebut diperkosa secara bergantian oleh oknum pimpinan, kepala sekolah (kepsek), pegawai tata usaha hingga tukang sapu di salah satu sekolah swasta di Kota Medan.
Hal tersebut disampaikan pihak yayasan sekolah melalui kuasa hukumnya Marudut Simanjuntak.
Baca Juga:
"Peristiwa dugaan tindak pidana yang dilaporkan ibu korban dapat diyakini adalah penuh dengan kepalsuan maupun kebohongan," kata Marudut kepada wartawan, Jumat (9/9).
Marudut menduga cerita tersebut sengaja dibuat oleh ibu korban karena kesal kepada pihak sekolah. Dia mengaku ibu korban sempat meminta pemotongan uang sekolah kedua anaknya kepada pihak sekolah.
Saat itu, ibu korban meminta pemotongan sebesar Rp 100 ribu per anak.
Baca Juga:
Permintaan itu pun disetujui oleh pihak sekolah. Namun, kata Marudut, ibu korban harus terlebih dahulu membayar uang tunggakan sekolah anaknya sebelumnya.
"Pihak sekolah mengizinkan, tapi ada syaratnya, ternyata ibu ini punya tunggakan ke sekolah atas tunggakan sekolah dan uang lainnya. Atas dasar itu, pihak sekolah mengatakan boleh memberikan potongan tapi tunggakan sebelumnya harus dibayar," kata Marudut.
Pihak sekolah menduga ibu seorang anak di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) berinisial I sengaja mengarang cerita soal kasus dugaan pemerkosaan terhadap anakny
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News