Perhatian dan Uang Jajan Menjadi Modus Guru Sodomi Santri di Sumut
sumut.jpnn.com, ASAHAN - Membangun kedekatan dengan para santrinya menjadi cara oknum guru pesantren di Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut) untuk melakukan pencabulan terhadap santri.
Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Mhd Said Husein menyebut pelaku berinisial MIA itu kerap memberikan perhatian lebih kepada korbannya.
Pelaku berusia 25 tahun itu juga sering memberikan makanan dan uang jajan kepada para santri, termasuk korban.
Baca Juga:
Setelah dekat dengan korban, pelaku lalu dengan leluasanya mengajak korban untuk tidur di rumahnya dan menyodomi korban yang masih berumur 12 tahun itu.
"Dengan membangun kedekatan tersebut, pelaku leluasa untuk mengajak korban untuk datang ke kamar milik pelaku hingga akhirnya terjadi pencabulan berulang kali di waktu berbeda," kata AKP Said Husein, Kamis (28/7).
Said mengatakan perbuatan sodomi itu bukan hanya sekali dilakukan pelaku kepada korban, tetapi sudah berkali-kali. Terakhir perbuatan tak pantas itu dilakukan MIA di perumahan pesantren di Dusun Sei Alim Hasak, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan, Minggu (Minggu (24/7) lalu.
Baca Juga:
Perbuatan bejat MIA itu baru terungkap seusai korban mengadukan pencabulan yang dialaminya kepada orang tuanya.
Merasa geram, orang tua korban lalu melaporkan perbuatan MIA ke Polres Asahan.
Perbuatan bejat MIA itu baru terungkap seusai korban mengadukan pencabulan yang dialaminya kepada orang tuanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News