Jenis Talas Ini Ternyata Jadi Bahan Dasar Obat dan Tembus Pasar Eropa, Petani di Tapsel Berlomba Budi Daya

Kamis, 17 Februari 2022 – 19:21 WIB
Jenis Talas Ini Ternyata Jadi Bahan Dasar Obat dan Tembus Pasar Eropa, Petani di Tapsel Berlomba Budi Daya  - JPNN.com Sumut
Contoh Talas Beneng tumbuh subur di areal pekarangan salah satu warga di Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan yang saat ini sebatas uji coba oleh salah satu petani. (ANTARA/HO-Dokumen pribadi)

sumut.jpnn.com, TAPANULI SELATAN - Petani di Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, kini mulai menggandrungi kebiasaan baru, yakni budi daya tanaman talas. Selain cara perawatan yang mudah, tumbuhan tersebut memiliki nilai ekonomis tinggi.

Tumbuhan talas yanag mulai digeluti oleh masyarakat setempat adalah jenis Talas Beneng. Tanaman jenis umbi ini selain punya nilai ekonomis yang tinggi, ternayata menjadi incaran negara-negara Eropa dan Australia.

"Sasaran ekspor ada berapa negara seperti Australia, untuk bahan tembakau herbal. Minat terkait umbi talas beneng pasarnya ke negara Eropa buat bahan untuk obat-obatan," kata Pandapotan, warga Tapanuli Selatan yang juga Ketua Kelompok Tani "Unang Caci Baen Diho", Kamis (17/2/2022).

Petani yang tengah fokus menigkatkan budi daya Talas Beneng ini mengatakan, cara merawat tumbuhan tersebut sangat mudah, tidak merusak tanaman lain dan tidak memerlukan lahan khusus atau dengan kata lain bisa dengan sistem tumpang sari.

Beberapa warga bahkan ada yang menanam di kebun sawit, kopi, durian, pisang dan pohon lainnya. Hal itu lantaran Talas Beneng memang membutuhkan tegakan pohon sebagai pelindung.

Nilai ekspor Talas Beneng tidak hanya terletak pada daunnya, akan tetapi juga pada umbinya. Dalam waktu dua tahun umbi yang dihasilkan bisa mencapai berat 40 kilogram.

Selain mengembangkan tanaman Talas Beneng di wilayah Tantom Angkola, Sipirok, Pandapotan saat ini sudah ekspansi ke wilayah lain yakni ke petani di Kabupaten Labuhan Batu. Sebanyak 10 ribu batang tanaman tersebut sudah di budi dayakan dengan sistem kemitraan.

"Semoga ke depan talas beneng (4 bulan daunnya sudah bisa panen), pertanian talas beneng semakin karena dapat membantu membuka peluang ekonomi baru masyarakat di sektor pertanian," ujarnya.

Tak Disangka Ternyata Tanaman Ini Punya Nilai Ekspor dan Menjadi Idola Pasar dunia
Facebook JPNN.com Sumut Twitter JPNN.com Sumut Pinterest JPNN.com Sumut Linkedin JPNN.com Sumut Flipboard JPNN.com Sumut Line JPNN.com Sumut JPNN.com Sumut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia