Polda Sumut Tangkap Ketua Komunitas Adat di Simalungun Atas Laporan PT TPL

"Sampai pada panggilan kedua dari penyidik, yang bersangkutan tidak hadir tanpa alasan yang jelas. Sehingga pada Jumat, 22 Maret 2024 pada pukul 09.00 WIB penyidik membawa Sorbatua Siallagan di Simpang Simarjarunjung," ujar Kombes Hadi.

Mantan Wadir Lantas Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) ini menyebut penangkapan paksa tersebut berdasarkan Surat Perintah Membawa Saksi dengan nomor S.Pgl/1449.b/III/2024/Ditreskrimsus, tertanggal 7 Maret 2024.

Hadi menyebut bahwa dalam penangkapan ini penyidik telah menunjukkan surat perintah kepada Sorbatua Siallagan. Dia mengatakan upaya penjemputan paksa itu karena Sorbatua menolak dan istrinya menghalangi penyidik.

"Saat penyidik akan menjelaskan surat perintah penangkapan tersebut, istrinya menghlangi melakukan dan perlawanan dengan mengatakan 'Naing sappulu hali hamu maboan surat panggilan, hami dang parduli' (mau kalian sepuluh kali membawa surat panggilan, kami tidak peduli)," kata Hadi.

Karena menolak, lanjut Hadi, penyidik melakukan upaya paksa dan mengamankan Sorbatua Sillagan ke Polda Sumut dalam rangka pemeriksaan.

Kombes Hadi menyebut Sorbatua pada prinsipnya kooperatif saat penyidik menunjukkan surat-surat penyelidikan. Sorbatua ditahan selama 20 hari di RTP Direktorat Tahti Polda Sumut.

"Dalam pemeriksaan, Sorbatua juga baik. Sorbatua Siallagan telah dilakukan penahanan selama 20 hari kedepan," ujar Hadi.

Tuntut Hak Adat