Cerita Anggota Polri di Kepulauan Nias: Berjalan 8 KM dan Menerobos Hutan untuk Mengantar Logistik Pemilu
“Jalan menuju ke sana (TPS) itu harus melewati anak sungai dengan jembatan dari bambu yang hampir rapuh. Jadi, harus hati-hati betul supaya jangan patah saat membawa logistik itu,” kata anggota Polri jebolan SPN Sampali 2015 ini.
Pria kelahiran 1996 yang berasal dari Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, ini mengatakan di TPS tempatnya bertugas, ada 131 daftar pemilih tetap. Meskipun pada hari pemungutan suara hanya ada 115 orang.
Dia mengaku bangga telah menjalankan tugas yang diberikan dengan baik dan Pemilu 2024 bisa terlaksana dengan baik sehingga masyarakat menggunakan hak pilihnya. Menurutnya, rasa lelah dalam bertugas selama Pemilu seketika hilang saat bertemu dengan masyarakat setempat yang telah menanti pesta demokrasi.
“Walaupun lelah tetapi asyik, bisa bertemu langsung dengan masyarakat yang ada di dusun. Aku senang dengan masyarakat di dusun lokasi TPS, mereka ramah dan bersahabat. Rasa capek pun hilang,” kata Briptu Prima.
Briptu Prima telah bertugas di Kepulauan Nias selama 19 bulan sejak lulus dari SPN Sampali. Pria kelahiran Tuntungan, Kota Medan, ini adalah atlet Polda Sumut dari Cabang Olahraga Judo dan Karate.
Dia pernah mewakili Polda Sumut dalam ajang Turnament Kapolri Cup sebagai atlet Judo dan Beladiri pada 2017 lalu di Kelapa Dua, Jakarta.(mar8/jpnn)
Cerita Briptu Prima Dolorosa Ginting harus menempuh jarak 8 kilometer dengan berjalan kaki untuk mengantarkan logistik Pemilu 2024 di Kepulauan Nias
Redaktur & Reporter : Muhlis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News