Satu Lagi Harimau Mati di Medan Zoo, Pemkot Medan Dikritik: Penyelamatan Satwa Jangan Tunggu Investor
"Tanggung jawab kedua instansi itu harus dicari tahu sejauh mana mereka benar-benar serius merawat satwa di tengah kendala finansial sejak pandemi pada 2020," kata Arisa.
Arisa mengatakan kehadiran Medan Zoo di Kota Medan sebagai upaya perlindungan satwa. Sehingga penyelamatan satwa seharusnya tidak menunggu investor datang dan berorientasi bisnis.
Medan Zoo yang berada di Jalan Bunga Rampai IV, Kelurahan Simalingkar B, Medan Tuntungan, Kota Medan, ini tercatat pada Januari 2024 memiliki koleksi satwa 110 ekor dari sebelumnya pada 2022 dengan jumlah satwa 255 ekor, di atas lahan dengan luas 10 hektare dari total lahan 30 hektare.
"Jika masih belum paham masalah Medan Zoo ini, undang praktisi konservasi satwa liar untuk berdiskusi sembari menunggu calon-calon investor yang belum pasti," tutur Arisa.
Plt Direktur Utama PUD Pembangunan Bambang Hendarto yang dihubungi melalui telepon seluler tidak menjawab, sementara Kepala BBKSDA Sumut Rudianto Saragih Napitupulu, telepon selulernya tidak aktif.
Sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution yang ditanya terkait penanganan Medan Zoo mengatakan akan melakukan renovasi dengan menutup sementara taman margasatwa itu pada Februari 2024.
Namun, hingga saat ini Medan Zoo masih dibuka untuk umum dan sejumlah satwa dilaporkan mati.
"Akan kita tutup untuk direnovasi. Selama masa renovasi hewannya ke mana? Hewannya ditaruh di mana? Siapa yang ngurus? Nah ini akan kita jelaskan. Kan saya bilang begitu. Rencananya tahun ini. Mudah-mudahan bulan kedua," katanya, beberapa waktu lalu.
Seekor Harimau Sumatera kembali mati di Medan Zoo dengan diagnosa Prognosis Infausta, yang juga menjadi penyebab kematian 4 harimau lainnya sebelumnya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News