Polisi Simpulkan Penyebab Kematian Mahasiswi USU Mahira: Bunuh Diri Minum Sianida

Prosesnya dimulai dari penemuan jenazah, olah tempat kejadian perkara (TKP), mengamankan barang bukti dan selanjutnya diteliti.

“Salah satunya penemuan satu barang bukti racun jenis sianida dengan nama jual Potas,” kata Teuku Fathir.

Mantan Kapolsek Medan Baru ini menyebut dari sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi, yaitu berupa paket yang ditujukan kepada korban. Polisi juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap penjual di kawasan Bogor dan diketahui bahwa benar barang tersebut dipesan korban melalui Tokopedia.

"Pihak dari toko daring itu juga sudah kami lakukan pemeriksaan. Kami juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap para saksi dan dapat kami faktakan korban langsung yang mengambil paket berisi sianida tersebut dengan kadar tertentu," ungkap Teuku Fathir.

Selanjutnya, kata Fathir, dari pemeriksaan dari beberapa saksi, baik itu teman kampus dan teman dekat korban, data dari dokumen dan surat dari TKP, penyidik mendapatkan berbagai macam data ponsel berupa curhatan korban dan riwayat pencarian (browsing) yang berkaitan dengan bunuh diri.

"Sehubungan dari hasil penyelidikan yang kami laksanakan dan gelar perkara pada 14 September, kesimpulan yang diambil dari seluruh rangkaian penyelidikan adalah korban Mahira meninggal karena bunuh diri," kata Fathir.

Sementara itu, pihak Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumut saat olah tempat kejadian perkara, ditemukan satu bungkus plastik padatan warna putih, satu gelas berisi cairan berwarna coklat, satu sendok makan, satu botol semprot obat nyamuk, satu mangkok plastik, dan mangkok kaca warna biru.

Dari pemeriksaan terhadap barang bukti disimpulkan satu bungkus plastik itu berisikan sianida dan cairan coklat tersebut juga berisi sianida. Selain itu, dari cairan lambung korban juga didapatkan kandungan sianida.