Ketua DPRD Sumut: Pengelolaan Danau Toba Gagal

Pasalnya, lanjut Baskami, Pemerintah Pusat sudah memberikan perhatian dan fokus dengan membangun infrastruktur untuk pengembangan kawasan Danau Toba sebagai destinasi super priorotas.

"Ini yang saya dengar (mereka) hanya rapat, tetapi tidak ada tindakan, apa artinya? Tadi saya sudah sampaikan kepada Pj Gubernur, pertama, mereka seluruh pengurus Geopark di undang untuk membahas dimana yang kurang dan apa yang harus dipenuhi,” kata dia.

Pertahankan Status Global Geopark di Danau Toba

Baskami Ginting menilai kartu kuning dari UNESCO atas kinerja pengelolaan Geopark Kaldera Toba dapat berdampak lebih fatal jika semua pemangku kebijakan tidak menyikapi dengan serius. Menurutnya, bahkan bila hal tersebut tidak segera dilakukan perbaikan maka status Global Geopark di Danau Toba bisa terancam dicabut.

“Kok bisa UNESCO memberi kartu kuning terhadap status Geopark Kaldera Toba? Dua tahun ke depan itu bukan waktu yang lama, kalau ini tidak diperbaiki, bisa-bisa kita (Kaldera Toba) dicabut Global Geopark-nya, untuk mendapatkan status tersebut tidak gampang,” kata Baskami.

Baskami mengatakan terkait status kartu kuning Kaldera Toba dari UNESCO tersbut akan segera disampaikannya kepada Pj Gubernur Sumut Hassanudin. Dia berharap Gubernur bisa segera memanggil semua pemangku kebijakan di kawasan Danau Toba sehingga status Global Geopark bisa dipertahankan.

Menurutnya, sanksi kartu kuning diberikan karena pihak-pihak terkait sebagai pengelola di kawasan Danau Toba, seperti Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Provinsi Sumut, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dan stake holder lainnya tidak menjalankan peran dan fungsi sebagaimana status yang melekat pada Geopark Kaldera Toba.

“Kalau semua menjalankan sesuai status Geopark, tentu UNESCO tidak memberikan penilaian kartu kuning kepada Kaldera Toba. Dua tahun waktu yang diberikan untuk memperbaiki, itu bukan waktu yang lama, sehingga perlu pembenahan agar Danau Toba tetap masuk dalam salah satu agenda dunia,” tegas Baskami.(mar8/jpnn)