Berbeda dengan Bobby Nasution, Begini Cara Gubernur Edy Rahmayadi Berantas Begal
"Kejahatan begal dan geng motor saat ini sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat dan harus ditindak tegas, apalagi para pelaku yang sudah melakukan aksi tersebut berulang kali," tulis menantu Presiden Jokowi itu di akun media sosial Instagram pribadinya, Jumat (7/7).
Dia bahkan mendukung pihak kepolisian melakukan tindakan lebih tegas di lapangan dengan cara menembak mati pelaku begal.
"Saya harap pihak kepolisian lebih tegas untuk menindak para pelaku di lapangan, walaupun harus ditembak mati," ujar Bobby.
Pernyataan tersebut mendapat reaksi dari berbagai pihak, salah satunya Komisi Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Sumatera Utara yang menilai pernyataan tersebut sebagai reaksi kalap seorang kepala daerah atas situasi yang terjadi di Kota Medan.
Koordinator Kontras Sumut Rahmat Muhammad mengatakan apa yang disampaikan Bobby Nasution selaku kepala daerah tersebut merupakan penegakan serampangan atau pembunuhan di luar hukum (extrajudicial killing).
"Pernyataan Wali Kota Medan Bobby Nasution seperti kalap dengan kondisi yang terjadi di Kota Medan," kata Rahmat Muhammad melalui keterangan tertulis yang diterima, Selasa (11/7) malam.
Dia menilai kondusifitas di Kota Medan semestinya tidak terlepas dari peran Pemerintah Kota (Pemkot Medan) yang gagal melakukan upaya preventif.
Tindakan menembak mati begal, lanjutnya, harus didasarkan pada prosedur dan aturan yang ada. Sebab, kepolisian sebagai aparat hukum dan keamanan menjalankan tugas sesuai aturan yang berlaku.
Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi membentuk tim khusus untuk menindak pelaku begal dan geng motor di Kota Medan yang berbeda dari Bobby Nasution
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News