Kontras Sumut Kritisi Pernyataan Bobby Nasution yang Minta Begal Ditembak Mati
sumut.jpnn.com, MEDAN - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Sumatera Utara (Sumut) mengkritisi pernyataan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang mendukung pelaku kejahatan jalanan atau begal ditembak mati.
Koordinator Kontras Sumut Rahmat Muhammad mengatakan apa yang disampaikan Bobby Nasution selaku kepala daerah tersebut merupakan penegakan serampangan atau pembunuhan di luar hukum/extrajudicial killing.
"Pernyataan Wali Kota Medan Bobby Nasution seperti kalap dengan kondisi yang terjadi di Kota Medan," kata Rahmat Muhammad melalui keterangan tertulis yang diterima, Selasa (11/7) malam.
Dia menilai kondusifitas di Kota Medan semestinya tidak terlepas dari peran Pemerintah Kota (Pemkot Medan) yang gagal melakukan upaya preventif.
Tindakan menembak mati begal, lanjutnya, harus didasarkan pada prosedur dan aturan yang ada. Sebab, kepolisian sebagai aparat hukum dan keamanan menjalankan tugas sesuai aturan yang berlaku.
Dalam hal penggunaan kekuatan, kepolisian punya mekanisme yang diatur secara rinci dalam Peraturan Kepolisian Nomor 1 Tahun 2009 (Perkap 1/2009) tentang Penggunaan Kekuatan.
"Kepolisian dalam menjalankan tugas harus sesuai aturan tersebut dan harus menerapkan prinsip Hak Asasi Manusia (HAM) dalam proses penegakan hukum, termasuk soal penembakan. Jangan justru upaya menyelesaikan masalah begal ini dengan cara-cara mengesampingkan prinsip HAM," tegasnya.
Rahmat juga menyoroti kematian seorang terduga pelaku kejahatan jalanan atau begal yang terjadi pada 9 Juli 2023 dalam penindakan yang dilakukan Polrestabes Medan.
Kontras Sumut mengkritisi pernyataan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang meminta kepolisian menindak pelaku begal dengan menembak mati
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News