Aktivis Lingkungan Bentangkan Spanduk Raksasa Kecam Deforestasi di Kawasan Danau Toba

Kamis, 21 Juli 2022 – 08:00 WIB
Aktivis Lingkungan Bentangkan Spanduk Raksasa Kecam Deforestasi di Kawasan Danau Toba - JPNN.com Sumut
Aksi sejumlah aktivis lingkungan membentangkan spanduk besar di tengah Danau Toba. Foto: Greenpeace Indonesia

sumut.jpnn.com, DANAU TOBA - Aktivis lingkungan dan perempuan menggelar aksi kampanye mendorong perlindungan hak-hak perempuan adat dan menolak deforestasi yang terjadi di Sumatera Utara (Sumut) khususnya di kawasan Danau Toba.

Sebuah spanduk kuning raksasa bertulis "North Sumatra Women Against Deforestation" yang ditarik dengan kapal dibentangkan di tengah Danau Toba.

Selain mendorong perlindungan hak perempuan adat, para aktivis juga mendesak para partisipan W20 Summit agar menyuarakan betapa pentingnya menjaga hutan dan hak-hak masyarakat adat, khususnya perempuan adat dari ancaman deforestasi dan eksploitasi lahan.

"Aksi ini adalah bentuk penyampaian aspirasi kami bahwa pertemuan W20 Summit yang mengedepankan isu kesetaraan dan diskriminasi gender, ekonomi inklusif, perempuan marjinal dan kesehatan, seharusnya juga berkaca pada apa yang terjadi di hutan Sumatera Utara dan sekitarnya," kata Sekar Banjaran Aji, Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, melalui keterangan yang diterima, Rabu (20/7).

Gerakan yang diinisiasi oleh beberapa lembaga seperti KSPPM, Greenpeace Indonesia, KPA, AKSI, RAN, AMAN, BAKUMSU, BITRA, PDPK, Petrasa, YAK, dan Yapi, itu untuk menyampaikan pesan kepada para partisipan W20 Summit di Parapat, betapa pentingnya menjaga hutan dan hak-hak masyarakat adat, khususnya perempuan adat dari ancaman deforestasi dan eksploitasi lahan.

Para aktivis lingkungan dan perempuan pedesaan Toba itu juga mengkritisi kehadiran dua perusahaan yakni PT Toba Palp Lestari dan PT (DPM) telah lama merenggut hak-hak perempuan pedesaan di wilayah Toba dan menghancurkan hutan kemenyan.

Mereka menilai perempuan adalah kelompok yang paling rentan kehilangan sumber penghidupan akibat kasus penghancuran hutan dan perampasan lahan, serta seringkali juga mengalami kekerasan di wilayah-wilayah konflik agraria.

Perampasan tanah yang dilakukan akibat kehadiran PT TPL merupakan pemiskinan struktural yang telah terjadi lebih dari tiga dekade, dan berkontribusi besar memperburuk kualitas hidup perempuan.

Aktivis lingkungan dan perempuan pedesaan Toba menggelar kampanye menolak deforestasi akibat perusahaan perusak lingkungan dengan membentangkan spanduk raksasa
Facebook JPNN.com Sumut Twitter JPNN.com Sumut Pinterest JPNN.com Sumut Linkedin JPNN.com Sumut Flipboard JPNN.com Sumut Line JPNN.com Sumut JPNN.com Sumut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia