Seorang Santri Asal Riau Hanyut di Sungai Singolot Madina, Tim SAR Dikerahkan
sumut.jpnn.com, MANDAILING NATAL - Tim SAR gabungan yang terdiri dari rescuer unit siaga SAR Mandailing Natal (Madina) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, TNI dan Polri dikerahkan untuk mencari seorang santri yang dilaporkan hanyut di Sungai Singolot, Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Koordinator Unit Siaga SAR Madina M Rizal Rangkuti mengatakan hingga hari kedua penacarian, tim masih belum menemukan korban.
“Hingga sore ini pada pencarian hari kedua yang dimulai sejak pagi, masih beum membuahkan hasil,” kata M Rizal Rangkuti melalui keterangan yang diterima, Selasa (24/1).
Dia menjelaskan pencarian terhadap santri yang dilaporka hilang itu menggunakan perahu rafting yang dimulai dari lokasi awal korban hanyut hingga sejauh lima kilometer menuju hilir sungai.
Rizal mengatakan proses pencarin mengalami kendala akibat arus sungai yang cukup kuat serta debit air yang naik.
"Saat pencarian tadi malam, debit air sungai yang naik dan arus yang cukup deras menjadi salah satu faktor kendala yang dialami tim, ditambah lagi banyaknya bongkahan batu besar," jelasnya.
Atas kondisi Sungai Singolot, tim SAR terpaksa menghentikan proses pencarian dan akan melanjutkannya esok pagi.
Diketahui sebelumnya, seorang santri bernama Mursyadil Kamil (20) warga Pinang Sebatang Timur, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Provinsi Riau, dilaporkan hanyut di Sungai Aek Singolot Desa Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kabupaten Madina.
Tim SAR masih melakukan pencarian seorang santri asal Provinsi Riau yang hanyut di Sungai Aek Singolot Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumut
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News