PKNU Sumut Soroti Pembangunan Median Jalan di Medan Johor: Wali Kota Medan Jangan Zalim

Hal senada juga disampaikan Korps Advokat Alumni UMSU (KAUM) Zakaria Rambe yang menilai Wali Kota Medan Bobby Nasution tidak menunjukkan sikap sebagai orang tua bagi jutaan penduduk Kota Medan.

Dia mengatakan Wali Kota Medan itu adalah tempat rakyat berkeluh kesah dan tempat bertumpunya semua persoalan rakyat. Namun, hal tersebut justru berbanding terbalik, yakni lebih mengedepankan sikap sebagai Bobby Nasution yang notabene seorang anak muda yang mudah emosional.

"Harusnya ini (masalah median jalan) langsung ditanggapi dengan menemui  unsur yang keberatan. Bukan dengan memberikan alasan yang menui tanda tanya. Apalagi kalau dia menantang balik warganya sendiri," kata Zakaria.

Sikap Wali Kota Medan Bobby Nasution dengan menantang warga Johor untuk melayangkan somasi, menunjukkan arogansi pemimpin terhadap masyarakatnya sendiri.

"Memang benar bahwa hukum adalah panglima tertinggi, akan tetapi jangan lupa bahwa kita ini menganut budaya timur yang lebih mengedepankan musyawarah. Sebagai pemimpin yang bijak tentu tahu apa yang harus diakukan, bukan malah menantang balik rakyatnya," pungkasnya.

Seperti diketahui, warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Johor Menggugat (FMJM) menyampaikan keberatan dan meminta Wali Kota Medan Bobby Nasution membatalkan proyek pemasangan median atau separator di Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan.

FMJM telah menyampaikan penolakan atas pemasangan median/separator jalan yang bersumber dari APBD itu melalui petisi langsung dan secara onine di laman Change.org. Bahkan, warga berencana melayangkan somasi kepada menantu Presiden Jokowi itu.

Koordinator FMJM Gumilar Aditya Nugroho mengatakan somasi terhadap menantu Presiden Jokowi itu berkaitan dengan pemasangan median jalan yang menyalahi aturan dan menyebabkan kemacetan.