Melihat Pertanian Ramah Lingkungan yang Dikelola Kelompok Tani Sehat di Langkat
sumut.jpnn.com, MEDAN - Sekelompok petani di Desa Pasar VI, Kwala Mencirim, Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Sumut, yang tergabung dalam Kelompok Tani Sehat, kembali berkumpul pada pertengahan Desember 2022 seusai mengolah lahan masing-masing.
Mereka berkumpul dua kali seminggu untuk belajar bersama bagaimana membuat pupuk organik dan mengelola tanaman secara organik pula.
"Di sini kami saling berbagi pengalaman dan pengetahuan sambil terus belajar bagaimana mengelola pertanian sehat, untuk kemudian diterapkan di lahan kami masing-masing," ujar Adi Pryogi (53) yang merelakan lahannya seluas 3.200 meter persegi sebagai tempat belajar dan berdiskusi para anggota Kelompok Tani Sehat.
Kelompok Tani Sehat terbentuk sejalan dengan pengenalan program pertanian ramah lingkungan untuk masyarakat desa Pasar VI Kwala mencirim, Sei Bingai, Kabupaten Langkat oleh Pabrik AQUA Langkat dengan mitra pelaksana Sources of Indonesia (SOI) pada 2019.
Sejak saat itu para petani diajarkan membuat kompos padat dan kompos cair dengan memanfaatkan kotoran ternak. Kemudian dilanjutkan pengelolaan tanaman padi secara ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk yang berasal dari bahan-bahan alamiah pada 2020.
Program pemberdayaan masyarakat Pabrik AQUA Langkat melalui kegiatan pertanian ramah lingkungan ini diteruskan pada 2021 hingga saat ini dengan mendorong pertanian holtikultura dengan komoditas tomat, cabai, jagung, melon, dan lain-lain sebagai bahan belajar kelompok.
Stakeholder Relations Manager Pabrik AQUA Langkat Jimi Simorangkir mengatakan kegiatan pertanian ramah lingkungan ini bertujuan membantu masyarakat di sekitar pabrik AQUA Langkat di Desa Pasar VI Kwala Mencirim dan Desa Namu Ukur Utara agar dapat meningkatkan perekonomian melalui peningkatan hasil pertanian yang dikelola secara ramah lingkungan.
Hasil pertanian dari Kwala Mencirim ini pun jadi lebih sehat untuk dikonsumsi masyarakat.
Program pemberdayaan masyarakat Pabrik AQUA Langkat melalui kegiatan pertanian ramah lingkungan ini diteruskan pada 2021 hingga saat ini
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News