Edy Rahmayadi Beber Kiat Menekan Inflasi di Sumut di Hadapan Kepala Daerah Se-Indonesia

sumut.jpnn.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi menjadi pembicara dalam Rapat Pengendalian Inflasi yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bersama kepala daerah se-Indonesia.
Provinsi Sumut bersama Kota Tarakan dan Kabupaten Tabalong mendapat apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri untuk Best Paractice Pengendalian Inflasi.
Sumut menjadi satu-satunya provinsi yang memaparkan kiat-kiat menjaga inflasi di tengah perekonomian global yang sedang sulit.
Gubsu Edy Rahmayadi dalam pemaparannya mengatakan kunci yang sangat penting untuk pengendalian inflasi adalah memahami suatu daerah secara komperhensif, komunikasi yang baik antar-Pemda dan melibatkan Forkopimda.
Selain itu, pemantauan harga dan ketersediaan barang juga harus dilakukan terus menerus, agar bisa mengambil keputusan yang tepat dan cepat.
"Penyebabnya (inflasi) itu klasik, yakni beras, cabai merah, bawang putih, transportasi, bensin. Jadi, mana yang masuk kategori rawan kita lakukan intervensi dan itu butuh komunikasi kuat antar-Pemda dan Forkopimda," kata Edy Rahmayadi saat memaparkan Best Paractice Pengendalian Inflasi melalui zoom dari Aula Tengku Rizal Nurdin, Kota Medan, Senin (5/12).
Mantan Pangkostrad itu menjelaskan inflasi Sumatera Utara pada November tercatat sebesar 5,03 persen (yoy) dengan deflasi 0,13. Sedangkan untuk tahun kalender (November 2022 terhadap Desember 2021) 4,55 persen.
Menurutnya, harga pangan paling berpengaruh terhadap tingkat inflasi Sumatera Utara, terlebih harga yang sangat fluktuatif.
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi memaparkan kiat keberhasilannya dalam mengendalikan inflasi di daerah tersebut
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News