Buruh Sampaikan Pernyataan Tegas Soal UMK Medan kepada Bobby Nasution: Kami Pasti Menolak

sumut.jpnn.com, MEDAN - Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Sumatera Utara (Sumut) Willy Agus Utomo merespons rencana kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) Medan 2023 yang dinilai tidak mengalami kenaikan signifikan.

Willy Agus Utomo mengatakan usulan kenaikan UMK yang diusulkan Wali Kota Medan Bobby Nasution berada di angka 7,52 persen atau menjadi Rp 3.624.117 di tahun 2023.

Ketua Exco Partai Buruh ini menyebut pihaknya bersama elemen buruh lainnya meminta Bobby Nasution mengembalikan ajuan kenaikan UMK tersebut ke Dewan Pengupahan Kota (Depeko) Medan untuk ditinjau ulang.

"Dalam penghitungan UMK berdasarkan rumus Permenaker 18 Tahun 2022, masih ada perbedaan perhitungan yang kami kritisi. Jadi, saya kira Pak Bobby jangan terburu-buru mengajukan ke Gubsu untuk kenaikan UMK yang hanya 7,52 persen tersebut, kami pasti menolak," kata Willy melalui keterangan tertulis yang diterima Sabtu (3/12).

Dia menyebut elemen buruh menuntut kenaikan UMK Medan 2023 sebesar 13 persen atau setidaknya 10 persen, sehingga kenaikan tersebut dirasakan oleh buruh.

Alasan kenaikan harus minimal 10 persen, lanjutnya, selama tiga tahun gaji buruh tidak mengalami kenaikan. Sementara, harga kebutuhan pokok sejak tiga tahun yang lalu terus mengalami kenaikan.

"Saya selalu sampaikan dinaikan pun 10 persen UMK, upah buruh Kota Medan tidak ada kenaikan yang signifikan. Sebab, saya kira pengusaha hanya menambah 100 ribuan saja, karena buruh Kota Medan selama ini menerima upah melalui perhitungan sektoral, yakni Rp 3,6 jutaan saat ini sebelum dinaikkan," jelasnya.

Untuk itu, Willy meminta Wali Kota Medan Bobby Nasution bisa mengkaji ulang dan tidak terburu-buru mengusulkan kepada Gubernur Sumut terkait usulan UMK Medan 2023. Sebab, batas penetapan UMK se-Indonesia hingga 7 Desember.