Banjir Medan, Bobby Beralasan Curah Hujan Tinggi, Edy Rahmayadi Sebut Drainase Banyak Tumpat
"Drainase itu kan saluran, pembuang, air hujan yang ada di satu titik ke sungai. Karena sungai ini wilayahnya BWS, kami tetap berkolaborasi bagaimana sungai ini bisa dinormalisasi. Biar kalau turun hujan di gunung ketinggian air (sungai) tidak seperti ini lagi," ujarnya.
Bobby menyebut pihaknya masih menunggu pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) melakukan normalisasi sungai sehingga dapat mengontrol debit air saat terjadi hujan di hulu.
Dia mengatakan sudah mendapat solusi untuk mengatasi masalah tersebut, yakni dengan membuat kolam-kolam retensi sebagai pengendali saat volume air sungai naik.
"Makanya kami Pemkot Medan mengusulkan pembuatan kolam-kolam retensi, gunanya untuk apa? Saat terjadi hujan, air yang mengalir di drainase itu kita tampung dahulu di kolam retensi," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengatakan sungai dan drainase di Kota Medan sudah seharusnya terus dilakukan pembenahan secara rutin.
Hal tersebut menurutnya mengingat kondisi curah hujan dan sungai, maupun drainase yang dipenuhi sendimen dan perlu dilakukan pengerukan secara rutin dan berkala.
"Drainase di Medan banyak yang tumpat," Edy Rahmayadi saat meninjau warga korban banjir di Gang Merdeka, Kelurahan Seimati, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Sabtu (19/11).
Edy mengatakan dengan kondisi sungai dan drainase yang dipenuhi sedimentasi sehingga mengakibatkan daya tampung air menurun.
Ribuan rumah di 18 kelurahan di Kota Medan terendam banjir dan 5.907 jiwa terdampak
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News