Edy Rahmayadi Di Hadapan Ketua PWI Pusat: Kritik Boleh, Tapi Jangan Karena Sentimen

sumut.jpnn.com, MEDAN - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi bertemu dengan Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat Atal S Depari di rumah dinas Gubernur Sumut, Jalan Jenderal Sudirman, Medan, Rabu (9/11).

Kedatangan Atal S Depari dan sejumlah pengurus PWI Pusat itu untuk memantapkan program Hari Pers Nasional (HPN) yang akan digelar di Sumut pada Februari 2023.

Dalam pertemuan tersebut, Edy Rahmayadi turut menyampaikan soal pentingnya keberadaan pers. Namun, dia sangat menyayangkan jika pers mengkritik suatu kebijakan dengan sentimen, apalagi tendensius.

“Saya termasuk tipe yang tidak alergi terhadap kritik, tapi saya kecewa bila kritik dilandasi oleh kepentingan, sentimen pribadi dan tendensius," kata Edy Rahmayadi.

Mantan Panglima Kodam I Bukit Barisan itu menyebut pers wajib dipelihara oleh negara. Pasalnya, pers di awal terwujudnya Indonesia merdeka, ikut memerdekakan bangsa ini.

Menurutnya, saat ini tugas pers termasuk juga mengisi kemerdekaan saat ini.

"Jadi, negara ini merdeka tidak hanya karena senjata, tapi juga karena penanya wartawan yang menyuarakan api perjuangan untuk Indonesia merdeka," ujarnya.

Sebagai mantan Pangkostrad, Edy mengaku bahwa sesungguhnya intel yang paling tinggi itu pers. Pers bisa membuka sesuatu yang belum diketahui publik.