Pemko Medan Klaim Angka Stunting Turun Menjadi 300 Penderita
sumut.jpnn.com, MEDAN - Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman mengeklaim jumlah bayi lima tahun (balita) penderita kekerdilan atau stunting di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), turun.
"Alhamdulillah, upaya yang dilakukan konsistensi itu membuahkan hasil positif. Jika sebelumnya tercatat angka kasus stunting 550 balita, kini sudah turun di angka 300-an," kata Aulia di Medan, Rabu (26/10).
Aulia Racman yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Medan mengatakan data penurunan angka balita yang mengalami kekerdilan merupakan akumulasi dalam kurun waktu dua bulan terakhir.
Dia mengaku penurunan jumlah stunting itu tidak terlepas dari semangat kolaborasi antar OPD terkait dan pemangku kepentingan yang terintegrasi dan berbasis data yang detail.
Untuk diketahui, Pemkot Medan, Sumatera Utara, menggelontorkan anggaran sebesar Rp198,1 miliar untuk menekan angka stunting bayi lima tahun di daerah ini.
Data Dinas Kesehatan Kota Medan menyebut hingga Februari 2022 tercatat sebanyak 550 orang balita penderita stunting yang tersebar pada 63 kelurahan di 20 kecamatan.
"Program ke depan, kita memberikan bantuan kepada keluarga stunting dengan metode bapak asuh anak stunting untuk penekanan stunting menuju Indonesia emas di 2045," ungkapnya.
Pihaknya juga mengapresiasi atas pemberian 203 paket makanan tambahan bagi keluarga kurang mampu guna mencegah stunting oleh salah satu perusahaan operator telekomunikasi seluler.
Pemkot Medan mengeklaim angka kasus stunting balita di kota tersebut telah berkurang dan tinggal 300 kasus
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News