Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius di Sumut Tersebar di 4 Daerah Ini, Lihat Dimana Saja
“Obat-obatan ini masih dalam pemeriksaan, jadi kami masih terus bekerja dan hasil investigasi pasti akan dirilis oleh pemerintah,” jelasnya.
Terkait kasus ini, Syarifah mengimbau masyarakat, khususnya orang tua yang memiliki anak usia 0-18 tahun untuk tidak perlu panik berlebihan. Jika mengalami gejala, dia meminta untuk segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan (Faskes).
“Kepada orang tua jika anaknya sakit tidak usah panik, demam itu petunjuk bahwa ada respons tubuh, jangan membeli obat sembarangan, bawalah ke Faskes terdekat untuk diperiksa dan diresepkan dengan baik dan benar sesuai dengan resep dokter,” ujarnya.
Sementara, Rosmayanti Syafriani Siregar, anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumut menyampaikan kepada para orang tua, bahwa tidak semua anak deman harus segera diberikan obat.
Namun, menurutnya perlu dilakukan penanganan dengan memberikan minum, lakukan kompres dan kurangi penggunaan pakaian yang tebal.
Meksi begitu, dia mengingatkan orang tua agar harus tetap waspada dan memantau pola berkemih atau pengeluaran urine dari tubuh anak.
“Kalau dia sakit coba lihat bagaimana minumnya, bagaimana berkemihnya, kalau berkurang coba ke Faskes untuk dipantau ada tanda-tanda bahaya dari si anak untuk dilakukan penganan lebih lanjut. Jadi, orang tua tidak usah was-was kali untuk anak yang batuk, pilek," ujarnya.(mcr22/jpnn)
Kasus gagal ginjal akut misterius di Sumatera Utara (Sumut) hingga saat ini tercatat ada sebanyak 12 kasus.
Redaktur : Muhlis
Reporter : Finta Rahyuni
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News