Ulah Peretas Bjorka Meresahkan, Kepala BSSN Menyebut Tiga Hal Ini Harus Dioptimalkan
sumut.jpnn.com, DEPOK - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menanggapi kasus kebocoran data nasional oleh peretas yang menamakan diri "Bjorka".
Hinsa Siburian mengatakan ada tiga hal pokok yang harus dioptimalkan dalam upaya membangun keamanan siber dan menutup celah kebocoran data oleh peretas pada situs pemerintah.
"Perlu. Jujur saja untuk masalah digitalisasi," kata Hinsa di Kantor BSSN, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Selasa (13/9).
Dia menjelaskan tiga hal pokok dalam upaya membangun keamanan siber itu perlu dilakukan mengingat dampak pandemi Covid-19 membuat masyarakat secara masif masuk ke ruang siber.
Pertama, kata dia, perlu optimalisasi sumber daya manusia (SDM) untuk membangun keamanan siber. Sebab, sistem keamanan siber separuhnya ditopang oleh peran SDM yang mumpuni.
Menurutnya, perlu peningkatan SDM Indonesia yang lebih andal untuk mencegah peretasan data. Hal tersebut menjadi keniscayaan karen muncul paradigma baru dalam bermasyarakat yang kini hidup dalam era digital atau ruang siber.
"Sumber daya manusia untuk yang mengawaki, ahli-ahli di bidang digital, banyak; tapi untuk masalah cyber security- perlu banyak juga," imbuhnya.
Kedua, lanjutnya, perlu optimalisasi prosedur, peraturan, sistem tata kelola, maupun standar-standar tertentu.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian menilai perlu peningkatan tiga hal pokok ini untuk mencegah kebocoran data dan peretasan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News