Anak Buah Bobby Nasution Hancurkan Tugu Titik Nol Medan, Sejarawan: Itu Sudah Menghapuskan Sejarah

Jika hendak dilakukan perbaikan, sebagai salah satu kawasan cagar budaya, Hendri mengatakan harusnya bangunan tersebut tidak boleh diratakan. Namun, jika hanya untuk pemugaran, hal itu boleh saja dilakukan, tetapi tidak dengan menghancurkan bentuk aslinya.

"Jadi, kalau perbaikan dalam arti pemugaran atau revitalisasi, itu tidak menghilangkan bentuk aslinya," kata dosen Universitas Negeri Medan itu.

Menurut Hendri, sejak dahulu tugu tersebut telah menjadi bagian dari sejarah Kota Medan. Dari tahun ke tahun, bangunan tersebut selalu disandingkan dengan Kantor Pos Medan.

"Nah kalau yang terjadi hari ini di depan kantor pos itu kan 100 persen tidak ada lagi bentuk tugu air itu, karena kalau dilihat dari berbagai foto-foto lama bangunan kantor pos itu, air pancur itu selalu terlihat, artinya air mancur itu bukan sebagai pernak-pernik, tapi memang ada maksud dan tujuan, inilah dimulai Titik Nol Kota Medan itu," ungkapnya.

Untuk itu, Hendri sangat menyayangkan adanya penghancuran yang dilakukan oleh Pemko Medan terhadap tugu tersebut.

"Tapi yang jelas yang dilakukan Pemko Medan adalah pemusnahan sejarah artinya memang betul menghilangkan jejak sejarah. Itu kita tidak tau ke depan atau 10 tahun orang tidak akan tau lagi kalau di situ ada tugu nol," pungkasnya.

Pantauan JPNN Sumut di lokasi, sejumlah alat dikerahkan untuk menghancurkan tugu tersebut. Saat ini, tugu itu sudah rata, tak tersisa.

Tak hanya itu, sejumlah petugas dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan juga terlihat berada di lokasi untuk melakukan pengerukan dan perataan tanah.