Edy Rahmayadi Terbang ke Jakarta Bertemu Menteri Jokowi, Minta Dana Ratusan Miliar, untuk Apa?
Terkait stunting, Edy Rahmayadi mengaku saat ini, prevelansi stunting Sumut berada pada angka 25,8 persen. Dari 33 kabupaten/kota ada 22 kabupaten/kota memiliki prevalensi stunting di atas nasional dan provinsi.
Baca Juga:
Untuk itu, pria kelahiran 10 Maret 1961 itu meminta Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bidang kesehatan sebesar Rp 33 miliar. DAK tersebut dibutuhkan untuk memberikan makanan tambahan bagi 4.575 ibu hamil kurang energi kronis dan 81.293 balita kurus.
“Menekan stunting mesti dilakukan secara bersinergi atau bersama-sama, kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, maka itu, kita meminta Kemenkes untuk mengalokasikan DAK agar dapat menangani ribuan balita kita di Sumut,” kata Edy.
Pada pelaksanaan PON 2024, Edy juga mengatakan bahwa diperlukan fasilitas untuk VVIP. Apalagi pada pelaksanaan PON tersebut banyak tamu kenegaraan yang akan hadir.
Oleh sebab itu Edy juga meminta pada Menkes untuk menghibahkan ambulans VVIP kepada Pemprov Sumut. Terkait hal ini, Kemenkes akan mendukung pelayanan kesehatan pada perhelatan PON 2024.
Mantan Panglima Kodam I Bukit Barisan itu juga meminta alokasi vaksin sinovac untuk anak sebanyak 55 ribu dosis vaksin.
“Kami mengejar vaksinasi untuk anak ini, namun vaksin sinovac belum tersedia, ini kami meminta kepada Menkes untuk mengalokasikannya,” kata Edy.(mcr22/jpnn)
Gurbernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi melakukan kunjungan kerja ke sejumlah Kementerian di Jakarta
Redaktur : Muhlis
Reporter : Finta Rahyuni
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News