Proyek Infrastruktur Sumut dengan Anggaran Rp 2,7 Triliun Disebut Mandek, Kadis BMBK Jawab Begini

Namun, pascaperesmian, belum terlihat tanda-tanda dimulainya proses pengerjaan lanjutan. Bahkan, alat berat yang berada di desa tersebut, tidak terlihat lagi.
Rencananya di desa itu akan dibangun jalan sepanjang 12 kilometer.
Camat Kutalimbaru Rio Laka Dewa mengaku tidak mengetahui penyebab dari berhentinya pengerjaan jalan dan jembatan di wilayahnya itu.
Dia menjelaskan hanya menginformasikan kepada masyarakat bahwa akan ada pengerjaan infrastruktur di Kecamatan Kutalimbaru. Pembangunan jalan itu pun mendapat respons positif dari masyarakat.
"Saya kurang tahu pasti (mengapa berhenti, karena ini mutlak (ranah) provinsi yang mengerjakan. Kami hanya menyosialisasikan kepada masyarakat kalau ada pembangunan infrastruktur (Jalan)," kata Rio Laka, Selasa.
Anggota Komisi D DPRD Sumut Abdul Rahim Siregar angkat bicara terkait belum dilanjutkannya pengerjaan proyek infrastruktur yang menelan anggaran Rp 2,7 triliun itu.
Dia berharap Pemprov Sumut segera melakukan pengerjaan pembangunan jalan dan jembatan tersebut. Sebab, selain untuk mengejar target waktu, pengerjaan infrastruktur itu juga sangat ditunggu oleh masyarakat.
"Jadi, pada hakekatnya program jalan mantap Rp 2,7 triliun itu diharapkan bisa dikerjakan dalam waktu dua tahun ini (2022-2023) karena program groundbreaking-nya sudah dimulai di Kutalimbaru beberapa waktu lalu," tegasnya.
Pengerjaan perbaikan infrastruktur di Sumatera Utara (Sumut) dengan anggaran hingga Rp 2,7 triliun, disebut mandek setelah di-groundbreaking atau resmi mulai di
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News