Proyek Infrastruktur Sumut dengan Anggaran Rp 2,7 Triliun Disebut Mandek, Kadis BMBK Jawab Begini

Kemudian, Jalan PLTA Sidikalang, Jalan Huta Jungak (Pakpak Bharat), ruas Gunung Tua-Binanga (Paluta), ruas Ujung Batu-bts. Riau (Palas), dan Muara Soma- Sp. Gambir (Madina).

Dia menjelaskan pengaspalan jalan di ruas jalan akan dilakukan mulai akhir Agustus 2022. Pihaknya menargetkan perbaikan jalan ini bisa mencapai 33 persen di tahun 2022, sedangkan sisanya dikerjakan di tahun 2023.

"Target kami akhir Agustus sudah mulai pengaspalan, bahkan mungkin ada yang di minggu ketiga karena ada ruas yang lebih cepat selesai tahap fungsionalnya. Target kami tahun ini 33 persen, sekitar 53 ruas jalan," kata Bambang Pardede.

Bambang mengatakan proyek perbaikan jalan ini menggunakan skala prioritas, penunjang kawasan pariwisata, pertanian dan jumlah penduduk menjadi pertimbangan penting. Selain itu, titik ruas jalan yang diperbaiki juga memperhatikan tingkat kerusakan.

"Dana kita terbatas, bahkan setelah dengan metode multiyears. Kita punya Rp 2,7 triliun karena itu ada skala prioritas. Di ruas jalan juga kami punya indikator bagian mana yang harus diperbaiki, tingkat dengan rusak parah kita utamakan," tambahnya.

Dia mengatakan secara keseluruhan ada 167 paket pengerjaan pada proyek ini yaitu jalan sepanjang 450 kilometer pembangunan jembatan, drainase dan bronjong. Proyek ini menurut Bambang perlu partisipasi dan dukungan dari berbagai pihak agar berjalan dengan baik.

"Semua pihak saya harapkan melibatkan diri, menjadi pengawas dan memberikan masukan kepada kami karena yang kita bangun untuk kepentingan kita juga. Bila ada pembangunan atau perbaikan yang menurut anda tidak sesuai, lapor ke kami, kita mau ini maksimal," tegas Pardede.

Sebelumnya, diketahui proses pengerjaan proyek itu disebut mandek. Hal itu terlihat di Desa Sukamakmur, lokasi acara groundbreaking sebagai pertanda dimulainya proyek pengerjaan infrastruktur itu.