Harga TBS Belum Bergairah, Petani Sawit di Padang Lawas Meradang
sumut.jpnn.com, PADANG LAWAS - Waraga di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara (Sumut), mengeluh dengan kondisi harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang belum kembali ke harga normal alias lesu.
Harga TBS di beberapa kecamatan di Padanglawas, seperti Kecamatan Lubuk Barumun, Kecamatan Sosa, Kecamatan Barumun Tengah, Kecamatan Sosopan, masih berada dikisaran tertinggi Rp 1.800 per kilogram.
"Sejak kemarin ( Sabtu) sampai sekarang harga TBS sawit Rp 1.800 per kilogram. Untuk hasil seprtinya masih panen menurun ini," ujar salah seorang petani sawit Safaruddin, Warga Desa Pagaran Jalu-julu, Minggu.
Baca Juga:
Petani lainnya, Amirusin Daulay menyebut harga terendah saat ini terjadi di Desa Janji Matogu Kecamatan Barumun Tengah, yang berada dikisaran Rp 1.300 per kilogram. Harga tersebut menurun drastis dari pekan lalu yang masih dikisaran Rp 1.700 per kilogram.
Dia mengatakan merosotnya harga TBS swait di tingkat petani berpengaruh terhadap hasil panen di desa tersebut yang menurun drastis.
"Kondisi harga terendah ini dimungkinkan juga akibat kondisi jarak tempuh dari desa ke lokasi PKS tempat pejulan TBS kelapa sawit kami masyarakat petani desa ini," ujarnya.
Anjloknya harga TBS sawit di Kabupaten Padang Lawas juga terjadi di Desa Siundol Jae, Kecamatan Sosopan dan Desa Janjilobi, Kecamatan Barumun.
Menurut Hermansyah Hasibuan harga TBS di Desa Siundol saat ini merosot tajam dalam dua pekan terakhir. Dua pekan sebelumnya harga masih bertengger dikisaran Rp 2.050 per kilogram. Namun, masuk ke pekan ketiga harga turun ke Rp 1.650 per kilogram.
Petani sawit di sejumlah kecamatan di Kabupaten Padanglawas, Sumatera Utara (Sumut), meradang akibat harga TBS sawit yang terus merosot dalam dua pekan ini
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News
