DPRD Minta Pemko Medan Kelola Pasar Buku Bekas Sebagai Potensi Wisata

Dari pengakuan para pedagang bahwa hingga saat ini Pemko Medan belum memberi kepastian terkait nasib pedagang buku bekas itu.

"Memang sudah ada wacana bahwa akan ditempatkan di salah satu lokasi di Jalan HM Yamin, tetapi itu belum dipastikan ke pedagang. Ini yang mau kami minta ke pihak Pemko Medan," jelasnya.

Ketua DPD partai NasDem ini mendorong Pemko Medan menjaga dan melindungi keberadaan pedagang buku bekas sebagai bagian dari sejarah dan budaya Kota Medan.

Afif mengatakan sejak tahun 80-an masyarakat Kota Medan sudah sangat akrab dengan buku bekas saat pedagang masih berjualan di Titi Gantung Medan. Pelajar, mahasiswa hingga masyarakat umum menjadikan pasar buku untuk memenuhi kebutuhan buku.

Hal tersebut, lanjutnya, selain keterbatasan sumber untuk mendapat buku di Kota Medan saat itu, tingkat ekonomi masyarakat juga menjadi alasan mengapa pasar buku bekas menjadi pilihan masyarakat.

"Harus di akui bahwa sumbangsih dari pasar buku bekas dalam menunjang pendidikan masyarakat Medan sangat besar. Mungkin, termasuk saya juga pernah membeli buku di sana," kata dia.

Afif melihat keunikan dan nilai sejarah dari pasar buku bekas menjadi potensi yang harus dimanfaatkan oleh pemerintah sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Medan.

"Mungkin ini tidak ada di tempat lain bahkan di dunia. Sehingga kami menilai Pemko Medan harus menjaga dan mengelola potensi besar dari pasar buku bekas ini. Lihat, misalnya, di beberapa negara yang memanfaatkan potensi yang seperti ini (pasar buku bekas) mampu menarik wisatawan dari mancanegara datang ke negara tersebut," pungkasnya.(mar8/jpnn)