Gawat, 550 Anak di Medan Alami Stunting, Hanya Satu Kecamatan yang Nol Kasus
“Merujuk pada kendala tersebut maka disusun rencana program, kegiatan dan sub kegiatan intervensi penurunan stunting terintegrasi," ujarnya.
Dalam mempercepat penurunan jumlah kasus stunting ini, kata Benny, Pemko Medan telah menyusun sebanyak 15 program, 16 kegiatan dan 29 sub kegiatan.
Program ini akan dilaksanakan 10 OPD dan 30 Kelurahan dengan total pagu anggaran Rp 198.102.286.201 (Rp 198 miliar), termasuk dana kelurahan Rp 1.905.246.381 (Rp 1,9 miliar).
Tak hanya itu, khusus untuk 550 balita penderita stunting yang saat ini terdapat pada 20 kecamatan juga telah ditetapkan anggaran penanganan sebesar Rp 14.878.011.827 (Rp 14 miliar).
Sementara, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution meminta seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemko Medan untuk terlibat dalam mengatasi permasalahan stunting.
Menurutnya, jika selama ini ada OPD yang merasa tidak berkaitan langsung dengan penanganan stunting sehingga kurang peduli dalam penanganannya, maka pandangan tersebut harus diubah.
"Mulai sekarang jangan ada lagi istilah OPD yang berkaitan langsung dan tidak berkaitan langsung dengan penanganan stunting. Semua OPD harus berhubungan secara langsung," ujarnya.
Tak hanya OPD, menantu Presiden Joko Widodo itu juga meminta seluruh daerah mulai dari tingkah lingkungan hingga kecamatan, untuk ikut berkolaborasi mengatasi kasus stunting ini.
Dari total 21 kecamatan di Kota Medan, Sumut, ternyata hanya satu kecamatan yang bebas dari kasus gagal tumbuh akibat kekurangan gizi pada anak atau stunting.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News