Surya Paloh: Boleh Gertak Sana-Sini, Tetapi Jangan Coba-coba Main Gertak di Sumut, Kita Lawan!

sumut.jpnn.com, DELI SERDANG - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh mengajak semua tokoh masyarakat, elit partai dan tokoh-tokoh partai politik menjaga sistem demokrasi agar berjalan sesuai dengan koridor dan mementingkan kepentingan publik. Dia mengajak semua pihak membangun kesadaran bangsa bukan memanfaatkan dan membiarkan kebodohan terjadi.

Surya Paloh bahkan mengatakan kondisi demokrasi saat ini semakin mengkhawatirkan ketika ada pihak-pihak yang lebih mementingkan kepentingan pribadi dengan memaksa orang lain untuk ikut dengan pilihannya.

“Demi kepentingan pribadinya, ke kiri ikut ke kiri, ke kanan ikut ke kanan, ah bukan anak Medan namanya itu. Kepada saudara-saudara ku di Sumut, kita katakan ini medan bung. Boleh gertak sana, gertak sini, di mana-mana, tetapi jangan coba-cba gertak di Sumatera Utara, kami lawan,” kata Surya Paloh dalam orasinya saat mendampingi calon presiden 01 Anies Baswedan di Lapangan Reformasi, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (1/2).

Dalam orasinya mengingatkan bahwa persatuan nasional lebih penting, bahkan dari Pemilu itu sendiri. Dia menegaskan sejatinya Pemilu 2024 bukan untuk memenuhi kepentingan kelompok tertentu.

Menurutnya, untuk apa ada Pemilu bila hanya memaksakan kepentingan dan tidak memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat.

“Buat apa Pemilu hanya untuk memuaskan hawa nafsu, kepentingan memenangkan satu kelompok, satu golongan semata-mata. Buat apa Pemilu untuk memaksakan dan mengajarkan masyarakat bukan membangun kesadaran semakin pintar, tetapi membodohi rakyatnya sendiri,” tegas Surya Paloh.

Politikus senior ini mengatakan seyogianya rakyat yang masih miski memang harus dibantu dan itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata. Semua harus ikut membantu, yang kaya harus membantu si miskin.

Namun, kata Surya Paloh, semangat musyawawarah dan mufakat serta membangun kekompakan sesama anak bangsa lebih penting dari sekadar bantuan 10 Kg beras dan uang ratusan ribu.