Ganjar Pranowo: Biarkan TNI, Polri dan ASN Netral, Jangan Ada Tindas-Menindas dan Tekan-Menekan
Ganjar Pranowo mengatakan telah mendengarkan keluhan dari masyarakat petani dan nelayan yang ada di Sumatera Utara.
Dia mengatakan ada tiga poin aspirasi masyarakat petani sawit di Sumatera Utara yang masih menjadi kendala, misalnya, terkait harga dan penyelesaian tanah.
Pertama, implementasi tentang pemanfaatan undang-undang reformasi agraria harus dijalankan secara optimal, serta membereskan masalah kepastian lahan sawit.
Kedua, kata Ganjar, memproteksi harga tandan buah segar (TBS) untuk mencegah penurunan harga yang dilakukan secara sepihak oleh perusahaan perkebunan pemilik pabrik kelapa sawit (PKS). Selain itu, perlindungan memang sudah menjadi kewajiban pemerintah bersamaan dengan pemberdayaan masyarakat.
Ketiga, tata kelola industri kelapa sawit perlu digenjot. Caranya, lanjut Ganjar, melalui penyempurnaan data perkebunan, pembangunan infrastruktur, penguatan koordinasi antarkementerian/lembaga, termasuk pembentukan badan sawit di bawah presiden.
Sedangkan keluhan dari nelayan, lanjut Ganjar, dia dapat saat berdialog dengan nelayan di Kampung Nelayan Kurnia, Belawan Bahari, Kota Medan.
Kepada Ganjar nelayan mengeluh dengan kondisi hasil tangkapan yang kian berkurang lantaran alat yang kurang memadai. Selin itu, para nelayan juga mengeluhkan masih terlilit utang lantaran kondisi ekonomi yang belum stabil.
“Kami nelayan kecil ini pak, sering utang dulu. Tetapi kadang sering macet saat bayar,” kata Kamal, seorang nelayan di Belawan kepada Ganjar Pranowo.
Calon presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo menegaskan Pemilu 2024 harus baik tanpa ada tekan-menakan dan tindas-menindas terhadap aparatur
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News