Terungkap, Ini Alasan Ferdy Sambo Tidak Mengeksekusi Sendiri Brigadir J, Ada Kekhawatiran
Ferdy Sambo mengatakan kepada Bharada E bahwa ia akan menembak Brigadir Norfriansyah Yosua Hutabarat dengan peluru tersebut. Sedangkan Ferdy hanya berperan untuk menjaga.
Baca Juga:
"Karena kalau terdakwa Ferdy Sambo menembak dikhawatirkan tidak ada yang bisa menjaga semuanya," ucap JPU.
Saat Ferdy Sambo menjelaskan skenarionya kepada Bharada Richard, Putri Candrawathi masih mendengarkan pembicaraan sang suami.
Ferdy Sambo berkata kepada Bharada Richard "Jika ada orang yang bertanya, dijawab dengan alasan akan isolasi mandiri," ujar Sambo sebagaimana dibacakan JPU.
Bharada Richard kemudian menganggukkan kepala sebagai tanda mengerti dan bentuk persetujuan rencana jahat terdakwa Ferdy Sambo untuk menghabisi nyawa Brigadir Yosua.
"Putri Candrawathi juga ikut terlibat dalam pembicaraan dengan terdakwa Ferdy Sambo mengenai keberadaan CCTV di rumah dinas Duren Tiga Nomor 46 dengan penggunaan sarung tangan dalam perampasan nyawa Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat," kata JPU.
Ferdy Sambo minta ajudan mengeksekusi Brigadir J
Dalam dakwaan yang dibacakan JPU terungkap cerita peristiwa nahas yang merenggut nyawa Brigadir J di rumah pribadi Ferdy Sambo, Saguling, Jakarta Selatan. Berawal dari informasi yang disampaikan Putri Candrawathi ihwal peristiwa yang terjadi di Magelang, Jawa Tengah.
Ferdy Sambo yang mendapat cerita sepihak dari terdakwa Putri Candrawathi yang mengaku dilecehkan oleh Brigadir J. Dia berusaha menenangkan diri meskipun sedang menahan amarah yang memuncak setelah mendengar pengaduan dari sang istri.
Sidang perdana pembunuhan berencana terhada Brigadir J menguak sejumlah fakta, salah satunya alasan Ferdy Sambo meminta Bharada E yang menembak
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News