Sesumbar Ancam Patahkan Leher Menantu Presiden Jokowi, RP: Saya Kira Pak Bobby Itu Preman
"Tetapi Pak, saya bukannya tidak mau bayar parkir, saya mau bayar parkir karena saya maunya cash," ungkapnya.
Dia bahkan mengatakan sebelum terlibat cekcok dengan petugas e-parking, dirinya sudah memberikan uang tunai Rp 5 ribu rupiah sebagai uang parkir kepada petugas.
Namun, setelah uang itu diberikan, petugas e-parking itu malah kembali meminta agar dirinya membayar uang parkir dengan sistem elektronik.
"Saya inisiatif bayar dengan cash. Lalu, si tukang parkir ini bilang boleh bayar cash tapi Rp 5 ribu, karena dia minta ya sudah saya kasih dari pada pakai e-toll. Habis itu, beberapa menit lagi dia minta kartu e-toll, Pak. Jadi, saya bukan gak mau bayar," jelasnya.
RP bahkan menyebut juru parkir anak buah Bobby itu sempat dengan lancang memasukkan tangannya ke dalam dashboard mobilnya.
Hal itu yang membuat RP langsung naik pitam karena merasa petugas e-parking tidak memperlihatkan sikap sopan saat bertugas.
"Karena saya takut, Pak, karena waktu itu (pas kejadian), tangannya masuk ke dalam dashboard mobil saya langsung, dia tidak ada sopannya," kata RP.
"Tak ada Assalamualaikum, tak ada menyapa langsung minta kartu e-toll, karena yang saya tahu kartu e tol bisa terkuras saldonya makanya saya tidak berani," sambungnya. (mcr22/jpnn)
Pengendara berinisial RP, warga Takengon, Aceh, mengungkap alasannya menyampaikan ancaman akan mematahkan leher Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution
Redaktur : Muhlis
Reporter : Finta Rahyuni
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News