Kisah Asan Ali, Pedagang Ikan yang Kehilangan Uang Rp 3,5 Miliar dari Tabungan, Dikira Gila
Ditanya apa motivasinya rajin menabung hingga mencapai miliaran rupiah?
Asan mengaku dulu bercita-cita bisa kuliah. Namun, keinginan punya pendidikan yang lebih tinggi terbentur kondisi ekonomi.
Hal itulah yang memacunya selalu menabung agar keempat anaknya kelak bisa bisa menempuh pendidikan tinggi dan hidup layak.
"Saya merantau ke Samarinda tahun 1980-an, baru lulus SMA saat itu. Saya awalnya mau masuk di perusahaan plywood, tetapi saya tidak keterima karena cuman lulusan SMA. Awalnya mau balik lagi ke Sulawesi, tetapi saya diajak berjualan ikan di Pasar Segiri," ucapnya.
Bermula dari ikut berjualan dengan orang, Asan yang gemar menabung akhirnya bisa memiliki modal untuk membuka lapak jualan ikan sendiri.
"Dari awalnya saya jual gak punya meja (lapak), saya tabung sampai bisa buka lapak. Dari awalnya satu saja, sekarang punya dua lapak. Satu lapak saya yang jaga, satunya dijaga ipar saya," terangnya.
Uang hasil menjual ikan yang disisihkan Asan makin banyak. Asan khawatir bila uang tabungannya disimpan di rumah. Akhirnya dia memilih untuk membuka rekening di Bank BNI pada 2004 silam.
"Niatan saya menabung di Bank BNI itu biar uang saya ini aman dan tidak terpakai di luar keperluan. Ternyata saya salah, tabungan saya malah tidak aman dan hilang di sana. Saya kapok, tidak percaya lagi sama BNI," ucapnya.
Kisah pilu dialami seorang nasabah Bank BNI Cabang Samarinda bernama Muhammad Asan Ali. Uang pedagang ikan ini sebesar Rp 3,5 miliar raib dari tabungannya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News