Uang Rp 3,5 Miliar Raib di Rekening, Asan Mengaku Sempat Diancam Petinggi BNI

sumut.jpnn.com, SAMARINDA - Muhammad Asan Ali nasabah BNI Cabang Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) yang sempat kehilangan uang Rp 3,5 miliar dari dua rekening tabungan mengaku diancam petinggi bank pelat merah itu.

Hal itu dialami Asan saat penandatanganan surat kesepakatan dengan pihak BNI Cabang Samarinda pada 30 Desember 2020. Petinggi bank saat itu menyampaikan uang yang sudah raib dicuri pegawai costumer service (CS) Besse Dalla Eka Putri, tidak bisa dikembalikan apabila kesepakatan tidak diteken.

Dalam kesepakatan itu Asan hanya mendapat pengembalian uang yang hilang Rp 2,6 miliar. Kemudian, uang pengembalian kepada nasabahn BNI itu akan ditarik kembali bila masalah tersebut diketahui orang lain.

"Kalau sampai saya cerita ke orang lain, uang yang sudah digantikan dalam bentuk deposito Rp 2,6 miliar akan ditarik kembali," ungkap Hasan ditemui JPNN.com, pada Kamis (31/3) malam.

Saat ditemui, nelayan itu didampingi kuasa hukumnya dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Samarinda Berani.

"Intinya tidak boleh cerita kepada siapa pun. Kalau sampai tercemar nama baiknya BNI, uang saya akan ditarik kembali," lanjut Asan.

Dia sempat merasa tertekan dan terpaksa meneken kesepakatan tesebut. Asan bahkan sempat menngis karena uang tabungannya hanya dikembalikan Rp 2,6 miliar. Uang pengembalian itu berasal dari Bank BNI Cabang Samarinda Rp 2,3 miliar, lalu dari eks CS Bank BNI Besse Dalla Eka Putri yang hanya mampu dibayar Rp 303 juta.

Uang pengembalian tabungan Asan yang hilang itu diberikan dalam bentuk deposito. Sementara, jumlahnya masih kurang Rp 841 juta dari total uang Muhammad Asan yang ada di dua rekening yakni Rp 3,5 miliar.