Soal Dugaan 35 Juta Data Paspor Bocor, Kemenkominfo akan Sampaikan Klarifikasi

sumut.jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan segera menyampaikan klarifikasi terkait dugaan 35 juta data Paspor warga Indonesia yang bocor ke Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kemenkominfo Samuel A Pangerapan mengatakan pihak telah melakukan tahap awal investigasi terhadap dugaan kebocoran data paspor tersebut.

Tim Investigasi Perlindungan Data Pribadi telah melakukan pemeriksaan baik dari website yang menawarkan data maupun dari masyarakat. Hasil investigasi menemukan fakta bahwa ada kemiripan antara data yang bocor dengan data Paspor.

"Berdasarkan hasil sampling memang terdapat kemiripan namun belum dapat dipastikan. Dari detil diduga diterbitkan sebelum perubahan peraturan paspor menjadi 10 tahun, karena masa berlakunya terlihat hanya 5 tahun," kata Semuel dalam siaran resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (8/7).

Dia menjelaskan sampai saat ini pihaknya belum dapat menyimpulkan apa data yang bocor, kapan, dari mana dan bagaimana terjadi kebocoran. Oleh sebab itu, Kemenkominfo akan melakukan klarifikasi kepada Ditjen Imigrasi Kemenkumham.

"Mengenai penyebabnya terjadi dugaan kebocoran data itu kami belum dapat menyimpulkan. Oleh karena itu, kami akan memanggil pihak Imigrasi untuk melakukan klarifikasi dan pencocokan data," bebernya.

Selain itu, Dirjen Aptika Kemenkominfo akan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk menyelidiki penyebab terjadinya dugaan kebocoran data.

"Untuk itu kami akan meminta bantuan dari BSSN untuk bersama-sama melakukan investigasi terkait bagaimana dan apa penyebabnya," ujar Semuel.