Pengamat Dorong KEK Menjadi Pemikat Investor ke Sumut: Pemerintah Harus Berani Beri Insentif
sumut.jpnn.com, MEDAN - Pengamat ekonomi dari Universitas Sumatera Utara (USU) Whyu Ario Pratomo menilai pemerintah belum memaksimalkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sumatera Utara untuk meningkatkan jumlah ekspor.
Dia mengatakan KEK bisa menjadi salah satu upaya peningkatan ekspor dari wilayah itu ke negara-negaraa ASEAN.
"Pemerintah mesti menarik investor untuk masuk (ke KEK-red), terutama investor yang bisa menghasilkan produk-produk turunan dari CPO, karet, kakao dan lain-lain," ujar Wahyu di Medan, Jumat (16/6).
Baca Juga:
Menurutnya, keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Sumatera Utara, yakni KEK Sei Mangkei yang berlokasi di Kabupaten Simalungun, yang ditetapkan melalui Perturan Pemerintah Nomor 29 tahun 2012, belum dimanfaatkan secara maksimal.
Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU ini mengatakan untuk menggaet investor di KEK Sei Mangkei, pemerintah jangan ragu untuk memberikan insentif menarik kepada pemodal yang akan beroperasi di sana.
"Jangan berpikir investor mau datang begitu saja. Ini, kan, Kawasan Ekonomi Khusus, jadi harus mendapatkan perlakukan khusus," tegasnya.
Wahyu menilai Indonesia jangan kalah dengan Malaysia dan Singapura untuk menarik minat investor untuk menanam modal.
Dia memberi contoh, salah satu kawasan "Free Trade Zone" Malaysia di Penang yang dipenuhi investor.
Pengamat menyebut pemerintah belum memaksimalkan keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei untuk mengundang investor
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News