Warga Johor Tolak Pemasangan Median Jalan, FMJM Tuding Bobby Nasution Langgar Aturan

sumut.jpnn.com, MEDAN - Forum Masyarakat Johor Menggugat (FMJM) menilai pemasangan median atau separator di Jalan Karya Wisata, Kecamatan Medan Johor, menjadi sumber masalah dan menyalahi aturan.

Koordinator FMJM Gumilar Aditya Nugroho menyebut pemasangan median jalan tersebut mengabaikan aturan dan terkesan dipaksakan.

“Kami menilai proyek infrastuktur pembangunan median sepanjang Jalan Karya Wisata merupakan proyek gagal dan harus segera di evaluasi,” kata Agum, sapaan akrabnya, melalui keterangan tertulis yang diterima Senin (19/12).

Gumilar menjelaskan pemasangan median atau separator itu menuai protes dari warga lantaran menimbukan persoalan. Selain itu, proyek yang dinilai ugal-ugalan itu menyalahi aturan.

Peraturan pertama yang dilanggar, lanjutnya, adalah aturan internal Pemkot Medan sendiri, yakni Perda Kota Medan Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Detail Tata Ruang dan Peraturan Zonasi Kota Medan Tahun 2015-2035.

“Dalam Perda Nomor 2 Tahun 2015 itu disebutkan Jalan Karya Wisata merupakan Jaringan Jalan Kolektor Sekunder,” jelasnya.

Selain itu, FMJM menilai pemasangan median jalan itu juga melanggar aturan Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Republik Indonesia Nomor 260/KPTS/M tahun 2004 Tentang Pengesahan 38 (tiga puluh delapan) Rancangan SNI dan 64 (enam puluh empat) Pedoman Teknis Bidang Kontruksi dan Bangunan.

Dalam aturan tersebut, kata dia, mengatur mengenai jarak minimum antara bukaan median untuk Jalan Kolektor dalam kota adalah 0,3 kilometer.