Disdik Sumut Gelar Rakor dengan Berbagai Unsur Sikapi Maraknya Tawuran Pelajar
Selain itu, akan dilakukan penguatan proyek profil pelajar Pancasila melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler.
Kemudian, mewujudkan sekolah yang aman, nyaman, menyenangkan dan inklusif, dan menyelenggarakan pembelajaran yang terintegrasi dengan budi pekerti.
Selanjutnya, untuk kategori luar sekolah, pertama, akan dilakukan razia dalam bentuk operasi kasih sayang yang berjenjang dengan melibatkan lurah, kepala desa, perangkat desa, lurah, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan unsur satpol PP.
Kedua, melakukan patroli minimal radius 500 meter dari sekolah oleh piket yang ditugaskan kepala sekolah bersama lurah, kepala desa, perangkat desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan unsur Satpol PP.
Ketiga, membuka komunikasi melalui grup WhatsApp antara kepala sekolah, orang tua/wali, lurah, kepala desa, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan unsur Satpol PP.
Keempat, bahwa setiap sekolah melakukan pertemuan berkala dengan orang tua dari peserta didik setiap tiga bulan dengan menghadirkan unsur komite sekolah, Polri, TNI, Saptol PP, Camat, Lurah, Kepala Desa , tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat untuk menyampaikan progres perkembangan perilaku peserta didik.
"Kelima, peserta didik diimbau tidak mengendarai kendaraan bermotor bagi yang belum memiliki SIM," ungkapnya.
Selanjutnya, komitmen bersama yang disepakati yaitu OSIS adalah satu-satunya organisasi peserta didik di sekolah sesuai Permendikbud Nomor 39 tahun 2008 tentang pembinaan kesiswaan.
Dinas Pendidikan Sumut menggelar rapat koordinasi terbatas dengan berbagai unsur menyikapi maraknya tawuran pelajar yang menelan korban jiwa di Sumatera Utara
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News