Balai Bahasa Dorong Pelestarian 3 Bahasa Daerah di Sumut Ini Agar Tidak Punah

sumut.jpnn.com, MEDAN - Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara (Sumut) merevitalisasi tiga bahasa daerah di provinsi tersebut agar dikenal dan tetap dipergunakan di kalangan anak muda sehingga keberadaannya tetap lestari.

Tiga bahasa daerah tersebut, yakni Bahasa Melayu Pane, Bahasa Melayu Sorkam dan Batak Angkola.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Sumatera Utara Hidayat Widiyanto mengatakan tantangan melestarikan bahasa daerah dewasa ini semakin tinggi. Sehingga, berbagai upaya harus dilakukan untuk melestarikannya.

Salah satu upaya yang yang dilakukan pihaknya yakni dengan merevitalisasi, mendorong keluarga untuk memperkenalkan bahasa daerah kepada anak-anak dan mendorong pemerintah daerah menjadikan bahasa daerah sebagai pelajaran muatan lokal di sekolah.

"Generasi muda harus terus dikenalkan bahasa daerahnya sejak dini. Konsepnya adalah yang menyenangkan, dekat dengan mereka. Kalau konsep itu berjalan dengan baik, maka bahasa daerah akan tetap terjaga. Mari sama-sama kita kuatkan kembali bahasa daerah dengan kondisi saat ini," katanya.

Menurutnya, ada beberapa penyebab bahasa daerah mulai berkurang dipergunakan sehari-hari. Di antaranya orang tua yang juga sudah jarang menggunakan bahasa daerah di dalam komunitas keluarga, orang tua yang berlainan suku, dan faktor lingkungan.

"Keluarga yang orang tuanya kawin campur (beda suku), harusnya semakin menambah perbendaharaan bahasa anak-anaknya. Tapi banyak keluarga yang orang tuanya kawin campur tak lagi memakai bahasa daerah dalam percakapan sehari hari dan hanya menggunakan bahasa Indonesia," kata Hidayat Widiyanto di Medan, Selasa (25/10).

Dia mengatakan revitalisasi terhadap bahasa daerah dilakukan bukan hanya pada bahasa yang penggunaannya semakin sedikit, namun juga terhadap bahasa daerah yang masih sering digunakan.