12 Kasus Gagal Ginjal Akut Terdeteksi di Sumut, Edy Rahmayadi: Rakyat Semua Harus Berobat ke Puskesmas
"Tetapi dari orang-orang yang meninggal ini, 20 provinsi yang sudah mengalami rata-rata karena mengonsumsi obat sejenis paracetamol yang datangnya dari luar. Saya tak mau ngomong dari mana. Untuk itu, itu (obat) dilarang," ujarnya.
Dia menyebut obat yang diduga menjadi penyebab penyakit tersebut memang dijual dengan harga murah.
Menurutnya, salah satu hal yang mendorong masyarakat akhirnya menggunakanya karena dipengaruhi faktor ekonomi.
"Memang murah (dijual) harga Rp 11 ribu, Rp 9 ribu obat tersebut. Memang (saat ini) susah rakyat kita, tak punya uang. Untuk itu, akan kami suport obat seperti halnya pada kejadian Covid-19, tolong ini sosialisasikan," ungkap mantan Panglima Kodam I/BB itu.
Pria kelahiran 10 Maret 1961 itu mengaku pihaknya sudah memerintahkan setiap apotek untuk menyetop penjualan obat sirop. Namun, menurutnya, masih ada saja pihak-pihak mengabaikan perintah tersebut.
"Sudah disetop, sudah kami tarik obat itu semua, tapi kan masih ada yang simpan sana, simpan sini, sudah terlanjur dibeli, ada lagi yang berbisnis tentang ini, ini lah yang merusak anak kita," kata Edy Rahmayadi.(mcr22/jpnn)
Kasus gagal ginjal akut misterius hingga hari ini terdeteksi sebanyak 12 Kasus di Sumatera Utara (Sumut).
Redaktur : Muhlis
Reporter : Finta Rahyuni
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News