Harga BBM Naik, Bus AKAP di Medan Bersiap Naikkan Harga Tiket

Dia mengaku hingga saat ini jumlah penumpang di ALS masih normal karena belum adanya kenaikan tarif.

"Kalau sampai saat ini masih normal, karena mungkin tarif tiket juga masih normal," ujarnya.

Alwi menjelaskan bahwa berdasarkan acuan yang dikeluarkan Organisasi Angkutan Darat (Organda), kenaikan tarif itu berada di angka 18 hingga 20 persen. Namun, dia menyebut pihaknya akan mengupayakan agar kenaikan tarif tersebut tidak sampai mencapai angka 18 persen.

"Kalau kami lihat dari acuan yang digambarkan sama Organda antara 18-20 persen, tapi kami berusaha untuk di bawah itu, jangan sampai di angka 18 persen," pungkasnya.

Sementara itu, Perusahaan otobus (PO) Makmur salah satu perusahaan bus yang melayani trayek antarprovinsi, memberlakukan kenaikan tarif bus lebih awal. 

Bus umum yang melayani trayek dari Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara ke sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Riau, ini akan menaikkan harga tiket untuk menyesuaikan biaya operasional dampak dari kenaikan harga BBM, dan mulai berlaku sejak Selasa (6/9).

"Untuk harga tiket penumpang kami memutuskan naik sebesar 25 persen dari harga normal," kata Tinton Hutapea kepada JPNN Sumut, Senin (5/9).

Tinton mengatakan kenaikan harga tiket tersebut dilakukan untuk menyesuaikan biaya operasional atas kenaikan bahan bakar Solar.