Begini Detik- detik TNI AU Paksa Pesawat Asing Mendarat di Lanud Soewondo
Setelah diperiksa, para penumpang kemudian digiring untuk tutun dari atas pesawat. Mereka kemudian dibariskan di Lanud Soewondo sembari petugas kembali memeriksa barang bawaan mereka.
Baca Juga:
Dalam pemeriksaan barang - barang itu, personel juga melibatkan anjing pelacak. Benar saja, anjing pelacak berhasil mengendus sebuah tas milik penumpang yang ternyata berisi narkotika.
Selanjutnya, penumpang tersebut dibawa oleh petugas untuk diperiksa.
Kepala Staf Komando Operasi Udara Nasional Marsekal Muda Novian Samyoga menyebut pendaratan paksa pesawat itu merupakan simulasi. Proses pendaratan itu dilakukan bersama dengan 12 kementerian dan lembaga terkait.
"Prosedur penanganan pasca pemaksaan mendarat force down yang hari ini dilaksanakan oleh 12 kementerian dan lembaga terkait dan dikoordinasikan dari Kementrian Polhukam," kata Marsekal Muda Novian yang ikut menyaksikan simulasi itu.
Dia mengatakan simulasi itu dilakukan sebagai upaya latihan kesiapan dari personel TNI AU serta pihak-pihak terkait jika ada pesawat asing yang terpaksa harus dilakukan pendaratan paksa.
"Alhamdulilah dari seluruh kementerian dan lembaga telah menjalankan perannya sebagaimana mestinya. Sehingga apabila terjadi permasalahan serupa, dimana terjadi pemaksaan mendarat, kami semua tahu harus membuat apa," ujarnya.
Marsekal Muda Novian menyebut kejadian pendaratan paksa ini pernah terjadi pada tahun 2019 lalu. Dia mengaku saat itu pihaknya masih agak kesulitan untuk menindaklanjuti pendaratan paksa itu.
Pesawat dengan nomor AI-7304 itu dipaksa mendarat di Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Soewondo, Kamis (30/6).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sumut di Google News
